Sekolahku Tetap Kokoh Berdiri

Karanganyar - Pagi itu cukup cerah, meski tanah masih terasa basah sisa hujan semalam. Riuh canda dan tawa anak-anak sudah terdengar sangat ramai dari jalan setapak Dusun Kaligaru menuju sebuah sekolah Biru yang berdiri "kokoh" diantara tebing dan jurang ladang. MI Muhammadiyah Karanganyar yang terletak di antara dua dusun yaitu, Kaligaru dan Kalimenjeling. (Karanganyar, Kamis/12/11)

 Gambar1. Tampak depan ruang kelas dua yang hampir roboh dan amblas

Lokasi sekolah tersebut berada di lahan yang miring dan tanah yang cukup labil apalagi ketika musim hujan seperti ini, karena sewaktu-waktu bisa saja terjadi longsor. Bahkan gedung sekolahpun terpisah menjadi tiga titik lokasi. Gedung kelas satu berada di area pemukiman warga yang berjarak kurang lebih 50 meter dari gedung kelas lainnya. Kemudian untuk gedung kelas dua sampai kelas enam berada di pinggir jalan rabat beton yang lokasinya berada kurang lebih lima belas meter di atas gedung kantor sekolah. 

 
Gambar2. Ruang kelas tiga dan empat yang hanya dibatasi oleh sekat
 
Seharunya, ada lima gedung kelas yang berada di area tersebut, namun faktanya kita hanya akan melihat empat gedung untuk kelas dua sampai kelas enam. Hal tersebut dikarenakan ruang kelas dua dan tiga berada di satu gedung yang disekat. Bahkan untuk gedung kelas dua hanya bisa digunakan separuh ruangan kelas saja, karena kondisi bangunan yang hampir roboh dan sangat membahayakan.

MI Muhammadiyah Karanganyar merupakan sekolah terdekat untuk warga dusun Kalimenjeling, Kaligaru, dan sebagian warga dusun Kreteg. Sehingga siswa-siswinya sangat banyak. Namun, hal ini masih berbanding terbalik dengan kondisi fisik sarana prasarana gedung sekolah yang masih sangat membutuhkan tempat belajar lebih layak dan nyaman. Minimal tidak membahayakan.

Hadi (45) selaku kepala Sekolah MI Muhammadiyah Karanganyar menyampaikan bahwa, sekolah sudah beberapa kali mengajukan bantuan untuk renovasi atau perbaikan kelas yang hampir roboh. Dan tambahan ruang kelas agar kegiatan belajar mengajar kelas tiga dan empat leibh kondusif, namun sampai sekarang belum ada respon yang berarti. Pernah sekali mendapat bantuan dari anggaran aspirasi.

"Saya sudah mengajukan permohonan bantuan baik di tingkat kabupaten hingga pusat untuk perbaikan dan penambahan ruang kelas, namun sejauh ini belum ada hasil. Syukurlah MI pernah mendapat bantuan sekali dari aspirasi". Jelas Hadi sembari menunjukkan beberapa keretakan gedung dan lantai sekolah yang mulai amblas. (12/11)

Semoga saja, semangat belajar dari generasi penerus bangsa tetap kokoh meski sekolah mereka hampir roboh. Sehingga, ketulusan dan pengorbanan dari para pejuang pendidik bangsa ini dapat terbayar dengan prestasi siswa siswinya yang membanggakan. (12/11)

-Maulida Helmi Isnaini-

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sekolahku Tetap Kokoh Berdiri"

Posting Komentar